Sejarah Berdirinya SMAN 1 KAHAYAN HULU UTARA
Sebelum SMAN-1 Kahut didirikan. Banyak sekali kendala yang terjadi, dari masalah gedung, tenaga pengajar, fasilitas belajar-mengajar, minimnya jumlah siswa, sampai masalah status sekolah yang pernah berubah-ubah. Gedung, yang menjadi masalah utama karena tidak memadai, bangunannya sudah mulai lapuk, Apabila hujan, maka siswa-siswa tersebut basah dari atap yang bocor.Apalagi, atap“sirap”(bilahan kayu ulin) renta tersebut tidak di tamengi oleh plafon. Papan dindingnya juga sejoli dengan atapnya, yaitu lapuk di makan rayap. Lubang-lubang sebesar bola mata manusia, bahkan yang sebesar kepalan tangan anak kecilpun bisa di jumpai disana. Ya...bisa dikatakan antara siswa-siswa dan orang lain diluar ruangan itu bisa ber ci-luk-ba ria. Kedua, adalah masalah tenaga pengajar, tenaga pengajar yang mengajar di SMA kebayakan diambil dari guru SMP Negeri 1 Kahut tentu saja untuk membagi waktu mengajar antara dua tempat inilah kesulitan itu terjadi, dan juga mereka harus mengemban dua atau lebih mata pelajaran, lebih jelas lihat tabel di bawah ini!
Tabel masa transisi Sekolah SMAN-1 Kahut
Sekolah |
Ruang |
Kapasitas |
Tenaga Pengajar |
Bidang Studi |
1.PGRI BINA KARYA |
1 ruang kelas I 1 ruang kelas II |
25 siswa
25 siswa |
1.Kepsek : Herminto 2. DRs. Karli 3.Sutirman, S.Pd 4.. Biron, S.Pd 5.Yessi |
Bahasa Indonesia Penjaskes Sejarah dan Ekonomi |
2.PGRI |
1 ruang kelas I 1 ruang kelas II 1 ruang kelas III |
18 siswa 20 siswa 19 siswa
|
1. Kepsek : Herminto dilanjutkan oleh Karvianson,SP 2. Rodie, S.Hut 3. Karvianson,SP 4. Sutirman, S.Pd 5. Biron, S.Pd 6. Kalung,A.md, sekarang bertitel S.Pd 7. Aja, A.md sekarang bertitel S.Pd 8. Ermawati, A.md 9. Elvie, S.Pd 10. Herminto sekarang bertitel S.Pd |
Kimia, Biologi, Fisika Kimia, B.Indonesia, Fisika Penjaskes Sejarah & Ekonomi Ekonomi & Geografi Kimia & Biologi Bahasa Inggris Matematika Bahasa Indonesia |
SMAN-1 KAHUT: (awal menjadi SMAN) |
1 ruang kelas 1 1 ruang kelas II 1 ruang kelas III |
20 siswa 19 siswa 20 siswa |
1. Kepsek: Kerek,S.Pd 2. Rodie, S.Hut 3. Ari Sulistiyorini, S.Pd 4. Etiyani,S.Pd 5.Sikap, S.Pd 6. Karvianson, SP 7. Tatardi, S.Pd 8. Ninaa, SE |
Kimia/Bio/Fis Mat./Basasing /Ag.Islam PPKN Penjaskes/Seni/Mulok B.Indonesia Kimia Ekonomi |
fasilitas belajar-mengajar, yaitu buku-buku paket yang minim, itupun hanya guru yang memiliki.
Ironisnya, buku yang terbatas itupun bisa raib apabila ada siswa yang meminjamnya ke rumah mereka. Keempat, yaitu minimnya jumlah siswa (lihat tabel) Hal ini mengakibatkan suasana menjadi sepi dan terasa terbelakang. Yang terakhir adalah masalah status sekolah yang berubah-ubah,perlu kita ketahui, bahwa sebelum menjadi SMA NEGERI 1, sekolah yang kita cintai sekarang, ternyata 3 (tiga) kali mengalami metamorfosis, yakni sebagai berikut :
1. SMA PGRI “BINA KARYA”, berdiri pada tahun 1996, saat itu pimpinannya adalah Drs. Dimer Merpati Umbing, keluarga ibu Wakil Bupati Gunung Mas sekarang, Ir. Efrensia L.P. Umbing. Ketua yayasannya adalah Midel M. Ngumpang, dan Kepala sekolahnya adalah Herminto, yang sekarang bertitel Sarjana Pendidikan, saat itu pak Herminto juga menjabat sebagai penilik tingkat SD (Sekolah Dasar). Dan, tenaga pengajar SMA PGRI “BINA KARYA” ini hanya berjumlah 6 (enam) orang, lihat tabel.
2.SMA PGRI, berdiri pada tahun 1999,ketua yayasannya adalah Samuel D. Ampah, Kepala sekolahnya adalah Herminto kemudian dilanjutkan oleh Karvianson SP, pergantian tersebut dikarenakan pak Herminto dilantik sebagai Camat Kahayan Hulu Utara menggantikan Drs. Renson pada tanggal 29 Agustus 2007, untuk periode (2007 sampai sekarang)
3. SMA NEGERI 1 Kahayan Hulu Utara, berdiri pada tahun 2004, dan sudah diresmikan pada 30 Juni 2005, berdasarkan keputusan Bupati No. 137 tahun 2005, di Tumbang Napoi, bertepatan dengan peresmian SMPN 1 Tumbang Napoi.
Itulah sejarah plus masalah-masalah sekolah kita yang kita tempati sekarang, tentunya sangatlah berharga untuk kita pertahankan. Karena, semangat para pejuangnya tak pernah surut untuk mendapatkan status sekolah yang sama dengan sekolah-sekolah SMA lainnya yang bertengger di bumi Kalimantan Tengah ini, bahkan kalau Tuhan Mengijinkan status nasionalpun didambakan. Seperti yang sekolah kita visi/misi kan sebagai berikut:
Visi : Mewujudkan sekolah berkreatif, berprestasi dalam bidang akademik sesuai dengan tatanan kehidupan.
Misi : 1. Meningkatkan kegiatan belajar secara optimal.
2. Melengkapai sarana prasarana yang memadai.
3. Meningkatkan keharmonisan
antara Kepala Sekolah, guru, siswa dan orang tua/masyarakat
4. Meningkatkan kesejahteraan guru
sesuai kemampuan sekolah
5. Mewujudkan anak didik yang memiliki pengetahuan, budi pekerti, dan mengacu pada nilai moral.
(Red.S)
SAYA PERNAH SENDIRI SEBAGAI GURU HONOR YANG TETAP....
“Saya sendiri guru honor yang bisa bertahan di SMA PGRI BINA KARYA, pada tahun 2001-2002, sedangkan teman-teman yang lain tidak, bergonta-ganti formasipun kerapkali terjadi. Maklum..,alasan yang membuat hal itu terjadi karena minimnya gaji yang ditawarkan, yakni hanya 100 ribu per bulannya.” Ungkap alumni jurusan Administrasi UNPAR tahun 1988 ini kepada redaktur Masahut. Apa yang pak Karli lakukan itu adalah hal yang luar biasa, mungkin kalau saya dibayar dengan gaji yang sangat minim demikian, mungkin saya juga tidak betah seperti teman-teman beliau yang lain alias kabur he..he..,selamat atas perjuangan bapak. (red. S) |
Sejarah adalah ilmu tentang sesuatu yang tidak terjadi dua kali--> Paul Valeri |